I . PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup
yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut
sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun
jasad renik (Anonymous. 2008).
Mikroorganisme yang bermanfaat antara lain: yang menghuni
tubuh (flora normal), beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam proses
fermentasi makanan: pembuatan keju, anggur, yoghurt, tempe/oncom, kecap, dll,
produksi penisilin, sebagai agen biokontrol, serta yang berkaitan dengan proses
pengolahan limbah. Mikroorganisme tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik dari
suatu ekosistem karena berperan sebagai pengurai. Oleh karena itu organisme
yang hidup di dalam tanah berperan aktif dalam proses-proses pembusukan,
humifikasi dan mineralisasi. Ada juga mikroorganisme tertentu yang dapat
mengikat zat lemas (N) dari udara bebas sehingga dapat menyuburkan tanah.
Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali
memberikan peran sebagai bukti keberadaannya. Mulai dari pembentukan minyak
bumi di dasar-dasar samudra sampai proses pembuatan tempe, semuanya merupakan
‘pekerjaan’ mikroorganisme. Bukan cuma itu, sekarang mikroorganisme telah digunakan dalam
pembuatan antibiotika, berbagai bahan makanan, sampai pada teknik rekayasa
genetika modern. Begitu banyak dan dominannya peranan mikroorganisme dalam
kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan mikrobiologi (Ali, Iqbal. 2008).
Mikroorganisme yang merugikan, antara lain yang sering
menyebabkan berbagai penyakit (hewan, tumbuhan, manusia), diantaranya: flu
burung dan flu babi yang akhir-akhir ini menggemparkan dunia termasuk
Indonesia, yang disebabkan oleh salah satu jenis mikroorganisme yaitu virus.
Selain itu, juga terdapat beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan.
1.2 Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini antara lain ;
1. Agar mahasiswa dapat memahami apa itu mikrobiologi
2. Agar mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan mikrobiologi
3. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis dari mikrobiologi
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini antara lain ;
1. Agar mahasiswa dapat memahami apa itu mikrobiologi
2. Agar mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan mikrobiologi
3. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis dari mikrobiologi
II . PEMBAHASAN
A. Pengertian Mikrobiologi dan Perkembangannya
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang
perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea (Anonymous, 2009). Virus sering juga dimasukkan walaupun
sebenarnya ia tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Mikrobiologi berasal dari bahasa
Yunani, micros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan
bahwa mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari
senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari gumpalan awan
yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai makhluk hidup pertama di bumi,
mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup.
Beberapa aspek yang dibahas dalam
mikrobiologi, antara lain mengkaji tentang :
1. Karakteristik sel hidup dan bagaimana
mereka melakukan kegiatan
2. Karakteristik mikroorganisme, suatu
kelompok organisme penting yang mampu hidup bebas, khususnya bakteri.
3. Keanekaragaman dan evolusi, membahas
perihal bagaimana dan mengapa muncul macam-macam mikroorganisme.
4. Keberadaan mikroorganisme pada tubuh manusia, hewan dan
tumbuhan.
5. Peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi
6. Bagaimana memahami karakteristik
mikroorganisme dapat membantu dalam memahami proses-proses biologi organisme
yang lebih besar termasuk manusia.
Secara garis besar mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang pesat
pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi
terbukanya bidang penting lain, yaitu: biokimia. Awal perkembangan ilmu mikrobiologi pada pertengahan abad
19 oleh beberapa ilmuwan dan telah membuktikan bahwa mikroorganisme berasal
dari mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk.
Selanjutnya ilmuwan membuktikan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari proses
fermentasi tetapi merupakan penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur
menjadi minuman yang mengandung alkohol. Ilmuwan juga menemukan bahwa mikroba
tertentu menyebabkan penyakit tertentu.
Pengetahuan ini merupakan awal pengenalan dan pemahaman akan
pentingnya mikroorganisme bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Awal abad
20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan
berbagai macam perubahan kimia baik melalui penguraian maupun sintesis senyawa
organik yang baru. Hal inilah yang disebut dengan biohemial diversity atau keaneka ragaman biokimia yang
menjadi ciri khas mikroorganisme. Disamping itu, yang penting lainnya adalah
mekanisme perubahan kimia oleh mikroorganisme sangat mirip dengan unity in
biochemistry yang artinya bahwa proses biokimia pada mikroorganisme adalah
sama dengan proses biokimia pada semua makhluk hidup termasuk manusia. Bukti
yang lebih baru menunjukkan bahwa informasi genetik pada semua organisme dari
mikroba hingga manusia adalah DNA. Pengambilan informasi genetika dari mikrorganisme karena
sifatnya sederhana dan perkembangbiakan yang sangat cepat serta adanya berbagai
variasi metabolisma. Saat ini mikroorganisme diteliti secara insentif untuk
mengetahui dasar fenomena biologi.
Mikroorganisme juga merupakan sebagai sumber produk dan
proses yang menguntungkan masyarakat, misalnya: alkohol yang dihasilkan melalui
proses fermentasi dapat digunakan sebagai sumber energi. Strain-strain dari
mikroorganisme yang dihasilkan melalui proses rekayasa genetika dapat diterima.
Sekarang insulin yang dibutuhkan manusia dapat diproduksi dalam jumlah tak
terhingga oleh bakteri yang telah direkayasa.
Mikroorganisme juga mempunyai potensi yang cukup besar untuk
membersihkan lingkungan, misalnya: dari tumpukan minyak di lautan dipergunakan
sebagai herbisida dan insektisida di bidang pertanian. Hal ini karena
mikroorganisme mempunyai kemampuan untuk mendekomposisi/menguraikan senyawa
kimia komplek. Kemampuan mikroorganisme yang telah direkayasa untuk tujuan
tertentu menjadikan lahan baru dalam mikrobiologi industri yang dikenal dengan
bioteknologi. Jika anda membaca tentang mikroorganisme anda akan menghargai,
mengagumi mikroorganisme seperti bakteri, alga, protozoa dan virus merupakan
organisme yang sering tidak terlihat. Beberapa diantaranya bersifat patogen
bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Beberapa dapat menyebabkan lapuknya kayu
dan besi. Tetapi banyak diantaranya berperan penting dalam lingkungan sebagai
dekomposer. Beberapa diantaranya digunakan dalam menghasilkan (manufacture)
substansi yang penting di bidang kesehatan maupun industri makanan (Minasari. 2008) .
B. Antony Van Leeuwenhoek dan Mikroskopnya
Antony Van Leeuwenhoek (1632–1723) sebenarnya bukan peneliti atau
ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebegai wine taster di kota Delf, Belanda. Ia biasa
menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya ia bukan
orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang besar
terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.
Leeuwenhoek
menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air
hujan, saliva, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya
benda-benda bergerak tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda
bergerak tadi dengan animalcule yang menurutnya merupakan hewan-hewan
yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati
benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan fungsi mikroskopnya. Hal ini
dilakukan dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan
perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200–300
kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatan tersebut dan
mengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya yang
pertama pada tanggal 7 September 1974 ia menggambarkan adanya hewan yang sangat
kecil, sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1632–1723 ia menulis
lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu
diantaranya adalah bentuk batang, kokus maupun spiral yang sekarang dikenal
dengan bakteri. Penemuan-penemuan tersebut membuat dunia sadar akan adanya
bentuk kehidupan yang sangat kecil dan akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi.
Penemuan Leewenhoek tentang animalcules menjadi
perdebatan dari mana asal animalcules tersebut. Ada dua pendapat, satu
mengatakan animacules ada karena proses pembusukan tanaman atau hewan, melalui
fermentasi misalnya. Pendapat ini mendukung teori yang mengatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari proses benda mati melalui abiogenesis. Konsep ini dikenal
dengan generatio spontanea. Kedua mengatakan bahwa animalcules berasal dari animalcules
sebelumnya seperti halnya organismea tingkat tinggi. Pendapat atau teori
ini disebut biogenesis. Mikrobiologi tidak berkembang sampai perdebatan
tersebut terselesaikan dengan dibuktikannya kebenaran teori biogenesis.
Pembuktian ini dilakukan berbagai macam eksperimen yang nampaknya sederhana
tetapi memerlukan waktu lebih dari 100 tahun (Minasari. 2008).
C. Kemenangan Teori Biogenesis
Franscesco Redi (1626–1697) menunjukkan bahwa ulat yang ada
dalam daging busuk adalah larva, yang berasal dari telur lalat, bukan hasil
dari generatio spontanea. Bagaimana dengan asal dari mikroorganisme yang hanya
bisa dilihat dengan mikroskop?
John Needham (1713–1781) memasak sepotong daging untuk
menghilangkan organisme yang ada dan menempatkannya dalam toples yang terbuka.
Akhirnya ia mengamati adanya koloni pada permukaan daging tersebut. Ia
menyimpulkan bahwa mikroorganisme terjadi spontan dari daging.
Lazarro Spalanzani (1729–1799) merebus kaldu daging selama 1
jam dan menempatkannya pada toples yang disegel/ditutup rapat menunjukkan tidak
ditemukannya mikroorganisme dalam kaldu tersebut. Jadi eksperimen ini menentang
teori abiogenesis. Tetapi Neddham mengatakan bahwa sumber makhluk hidup tadi
adalah udara dimana pada percobaan Spalanzani tersebut tidak berinteraksi
langsung dengan udara.
Hampir 100 tahun setelah percobaan Needham ada 2 peneliti
yang mencoba memecahkan kontroversi tentang peran udara. Pada tahun 1836, Franz
Schulze melewatkan larutan asam kuat ke dalam tabung tertutup yang berisi
daging yang telah dimasak. Tahun 1837, Theodor Schwann mengalirkan udara panas
melalui pipa ke dalam tabung tertutup yang berisi kaldu. Keduanya tidak
menemukan adanya mikroba sebab mikroba telah mati oleh adanya asam kuat maupun
oleh panas. Tetapi para pendukung teori generatio spontanea berpendapat bahwa
adanya asam dan panas akan mengubah udara sehingga tidak mendukung pertumbuhan
mikroba. Sampai akhirnya tahun 1954 peneliti menyelesaikan perdebatan tersebut
dengan melakukan percobaan menggunakan tabung tertutup berisi kaldu yang telah
dipanaskan. Ke dalam tabung tersebut dimasukkan pipa yang sebagiannya diisi
dengan kapas dan ujungnya dibiarkan terbuka. Dengan demikian mikroba akan
tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan tidak ditemukannya mikroba dalam kaldu
daging tersebut membuktikan bahwa teori generatio spontanea adalah salah.
D. Bukti Teori Biogenesis
Pada periode yang sama muncul ilmuwan baru dari Fransis
Louis Pasteur (1822–1895) seorang ahli kimia yang menaruh perhatian pada
mikroorganisme. Oleh karena itu ia tertarik untuk meneliti peran mikroba dalam
industri anggur dalam pembuatan alkohol. Salah satu pendukung teori generatio
spontanea yang hidup pada masa Louis Pasteur adalah Felix Archimede Pouchet
(1800–1872). Pada tahun 1859 ia banyak mempublikasikan tulisan yang mendukung
abiogenesis. Tetapi ia tidak dapat membantah penemuan-penemuan Pasteur.
Untuk memastikan pendapatnya, Pasteur melakukan serangkaian
eksperimen, ia menggunakan bejana dengan leher panjang dan dibengkokkan yang
dikenal dengan leher angsa. Bejana ini diisi dengan kaldu kemudian dipanaskan.
Udara dapat dengan bebas melewati tabung atau pipa leher angsa tersebut tetapi
tidak ditemukan adanya mikroorganisme di kaldu tadi. Dalam hal ini mikroba
beserta debu atau asap akan mengendap pada bagian tabung yang berbentuk U
sehingga tidak dapat mencapai kaldu. Ia juga membawa tabung tersebut ke
pegunungan Pyrenes dan Alpen. Pasteur menemukan bahwa mikroorganisme terbawa
debu oleh udara dan ia menyimpulkan bahwa semakin bersih/murni udara yang masuk
ke dalam bejana, semakin sedikit kontaminasi yang terjadi. Pada tanggal 7 April
1864 ia mengatakan bahwa: For I hape kept them and am still keeping
from them, that one thing that is above the power of man to make; i have
kept from them, the germ that float in the air, i have kept them from
file.
Salah satu argumen klasik untuk menantang biogenesis adalah
bahwa panas yang digunakan untuk mensterilkan udara atau bahan juga dianggap
merusak vital force. Mereka yang mendukung teori abiogenesis berpendapat
bahwa tanpa adanya kekuatan vital force tersebut mikroorganisme tidak
dapat muncul serta spontan. Untuk merespon argumen tersebut John Tyndall
mengatakan udara dapat dengan mudah dibebaskan dari mikroorganisme
dengan cara melakukan pecobaan dengan meletakkan tabung reaksi berisi
kaldu steril ke dalam kotak tertutup. Udara dari luar masuk ke dalam
kotak melalui pipa yang sudah dibengkokkan membentuk dasar U seperti
spiral. Terbukti bahwa meskipun udara luar dapat masuk ke dalam kotak
yang berisi tabung dengan kaldu di dalamnya, namun tidak ditemukan
adanya mikroba. Hasil percobaan Pasteur dan Tyndall memacu diterimanya konsep
biogenesis. Selanjutnya Pasteur lebih
memfokuskan penelitiannya pada peran mikroba dalam pembuatan anggur dan mikroba
yang menyebabkan penyakit.